Kamis, 21 Juli 2011

Imam Suyuthi, Menulis Tak Tertandingi

Oleh: Hendra Sugiantoro

Mungkin ia sulit dicari tandinganya dalam menggoreskan pena. Entah berapa lembar setiap harinya, ia diakui telah menghasilkan lebih dari 300 buku dan tulisan-tulisan pendek. Bahkan, ahli sejarah Ibnu Iyas yang juga murid Imam Suyuthi menyebut karya beliau ada 600 buku. Lain dengan Said al-Manduh, murid Imam Suyuthi lainnya, bahwa gurunya telah menulis 725 buku.
Seberapa tepatnya karya Imam Suyuthi, produktivitas menulisnya tetap menakjubkan. Beliau lahir di Kairo pada 849 H atau 1445 M dan mengaku telah menghafal Al-Qur’an sebelum berusia 8 tahun. Dari ratusan karya Imam Suyuthi, ada sekitar 20-an buku terkait bidang tafsir Al-Qur’an. Karya-karya itu antara lain al-Itqan fi ‘Ulum Al-Qur’an, ad-Durr al-Manshur fi at-Tafsir al-Ma’sur, Tarjuman Al-Qur’an fi at-Tafsir al-Musnad, Asrar at-Tanzil, Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul, Mufhamat al-Aqran fi Mubhamat Al-Qur’an, al-Iklil fi Istinbat at-Tanzil, Takmilah Tafsir asy-Syaikh Jalaluddin al-Mahalli, at-Takhbir fi Ulum at-Tafsir, dan Hasyiyah ‘ala Tafsir al-Baidawi.

Selain menulis di bidang tafsir, ia juga menulis di bidang lainnya. Ada sekitar 95 karya beliau di bidang hadits, sekitar 21 di bidang bahasa, sekitar 35 karya di bidang ilmu-ilmu Arab, sekitar 21 karya di bidang al-bayan dan tasawuf, sekitar 50 karya di bidang sejarah dan sastra, dan berbagai karya lainnya.
Imam Suyuthi merupakan salah satu ulama besar Islam yang tekun menulis. Konon, ia mulai menulis sejak usia 17 tahun dan pada usia 40 tahun berketetapan uzlah untuk menuliskan ilmu. Imam Suyuthi meninggalkan dunia ini pada usia 61 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar