Jumat, 08 Juli 2011

Belajar dari Penyu

Walaupun mereka baru saja menetas dan merasakan hidup di dunia, namun penyu-penyu kecil ini sudah harus bersiap menghadapi para predator daratan dan tidak akan ada kesempatan kedua bagi mereka

Penyu adalah binatang sejenis kura-kura yang memiliki habitat asli di lautan. Namun, saat hendak bertelur penyu-penyu dewasa selalu memilih untuk berangkat ke darat (pantai) dan mencari tempat yang sepi dari predator untuk mengerami telurnya dengan menguburkannya di dalam pasir di sekitar wilayah tersebut.

Penyu-penyu dewasa mungkin sudah tidak lagi menghadapi tantangan dari predator darat maupun laut mengingat penyu dewasa tentunya sudah mampu melindungi dirinya dengan cangkang yang ia miliki serta dengan cara mereka masing-masing dalam mempertahankan hidupnya. Namun, apakah kita juga berpikir demikian terhadap penyu-penyu kecil yang nantinya akan menetas dari telur-telur yang dikuburkan oleh penyu dewasa? Tentunya penyu kecil akan mengalami sebuah tantangan yang maha dasyat dari predator-predator di sekitarnya ketika mereka terlahir ke dunia.

Seekor Penyu Kecil yang Menghadapi Tantangan Hidup dan Mati
Penyu-penyu kecil tersebut terlahir tanpa lagi dilindungi oleh induknya dan mereka harus mampu mencapai lautan untuk mempertahankan hidupnya mengingat habitat utama mereka memang di lautan. Walaupun mereka baru saja menetas dan merasakan hidup di dunia, namun penyu-penyu kecil ini sudah harus bersiap menghadapi para predator daratan ketika mereka hendak melangkah menuju lautan lepas dan tidak semua dari penyu-penyu kecil tersebut mampu lolos dari ancaman pertamanya tersebut.

Kendatipun demikian beberapa saat kemudian sekalipun mereka berhasil melalui tantangan pertamanya, setelah itu mereka juga harus bersiap menghadapi tantangan selanjutnya yaitu mereka juga harus dapat menghindari semua predator laut agar mereka tetap dapat mempertahankan dan melanjutkan hidupnya sampai akhirnya mereka merasakan kesuksesan dari semua jerih payah yang mereka lalui diawal kehidupannya.
Maka, harusnya kita juga harus siap menghadapi tantangan hidup seperti penyu kecil tersebut yang selalu siap menghadapi tantangan kehidupannya. Mereka hidup untuk melampaui tantangan dan apabila mereka gagal melalui semua tantangan tersebut maka tidak akan ada lagi kesempatan kedua bagi mereka dan tentunya kehidupan mereka akan berakhir sampai di situ.

Namun, hal di atas tidak akan terjadi kepada kita sehingga hal macam apa lagi yang membuat kita takut menghadapi tantangan hidup. Masih akan ada kesempatan kedua bagi kita apabila kita gagal dan hal itu tidak  dimiliki oleh penyu-penyu kecil tersebut, lalu apa lagi yang kita takutkan? Harusnya kita dapat belajar dari penyu kecil tersebut dan cukuplah menjadi pelecut semangat bagi kita agar kita tidak lagi takut untuk menghadapi serta melampaui segala tantangan hidup yang telah menunggu dihadapan kita.

Penyu Takkan Melupakan Asalanya
Setelah itu apa yang kemudian terjadi pada penyu-penyu kecil tersebut setelah mereka berhasil melalui tantangan pertamanya? Tentunya setelah melalui hal tersebut maka mereka dapat dikatakan sukses pula untuk bertahan hidup. Kemudian mereka akan memulai untuk melajutkan pengambaraan dan petualangannya di laut lepas untuk selanjutnya kembali menemui serta menghadapi segala tantangan hidup berikutnya, namun saat ini bukan itu yang akan dibahas melainkan tentang sebuah ibrah yang akan dapat kita ambil dari pengembaraan penyu-penyu tersebut.

Tidak dapat dipungkiri bahwasannya seekor penyu akan mengingat betul tempat di mana dia dahulu di lahirkan. suatu saat penyu-penyu itupun tidak akan sungkan untuk kembali ke tempat di mana mereka ditetaskan. Bahkan walau mereka sudah mengembara ribuan mil jauhnya, mereka akan tetap mengingat tempat asalnya dilahirkan dengan sangat baik. Hal ini sangat luar biasa untuk seekor hewan.

Poin pertama yang dapat kita ambil hikmah dari prilaku penyu tersebut adalah perihal bagaimanan kita menyikapi tentang semua hal yang berkaitan dengan kelahiran kita, baik itu siapa, bagaimana, di mana serta apapun itu tentang kelahiran kita. Orang tua, mereka adalah orang yang telah melahirkan serta membesarkan kita hingga saat ini. Tidak dapat kita nominalkan besarnya cinta seorang ibu dan ayah kepada kita bahkan pernahkah kita merenungkan bahwa pada saat ibu melahirkan kita, ia rela untuk mempertaruhkan nyawanya untuk kelahiran kita. Melihat betapa besarnya pengorbanan mereka ini sehingga hal tersebut semakin ‘memaksa’ kita agar jangan sampai kita melupakan orang tua kita. Ingat dalam hal ini penyu sudah tidak lagi dirawat oleh induknya bahkan sampai sebelum mereka menetas, namun mereka pastinya juga tidak akan melupakan jasa induknya yang telah melahirkan mereka.


Selain itu hikmah selanjutnya yang dapat kita petik dari perilaku penyu tersebut adalah bahwa kita jangan sampai lupa akan asal kita dilahirkan, jangan sampai kita melupakan Negara kita karena mencintai tanah air sangatlah di perlukan pada jaman seperti ini. Walaupun kita nantinya sudah ataupun hendak mengembara ke berbagai penjuru di dunia, namun kita tetap harus dapat mempertahankan dan mengakui identitas kita sebagai warga Negara Indonesia.

Sebuah Ibrah yang Mungkin Tidak Terpikirkan
Sebelum membaca tulisan ini mungkin kita tidak pernah memikirkan bahwa makhluk seperti penyu mampu memberikan banyak inspirasi serta pembelajaran bagi kita umat manusia yang katanya diberikan akal oleh Allah. Maka, harusnya kita juga memahami bahwa akal yang Allah berikan kepada kita tidak diperintahkan untuk digunakan dalam hal-hal yang sis-sia saja. Karena sesungguhnya Allah telah menciptakan segala isi bumi dan jagat raya ini tidak untuk kita ketahui saja melainkan juga untuk kita petik hikmah di dalamnya dan itulah sebaik-baiknya manusia yang berakal.

by: Abdushshabur Rasyid Ridha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar